KANSAS (Kajian Selasa Sore) SPECIAL !!!

rubrik aqidah buletin asy syifa bulan september


Riya’ : Kerikil di Perjalanan Aqidah

Berikut adalah sebuah fignete orrang yang sia-sia amalnya karena riya’ yang tergambar jelas dalam sebuah hadits. Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : 'Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab : 'Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.' Allah berkata : 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari' (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”


Kepompong siap jadi kupu kupu

Persahabatan sejati karena aqidah

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki karakter yang berbeda beda, unik, dan hanya ada satu di dunia ini. Dan sebagai makhluk sosial ia membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya.

Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Dan ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.

Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah saw membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera tauhid, dan mengeksiskan umat Islam atas muka dunia kurang dari setengah abad.

Pada abad ke-15 Hijriah ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki pengaruh kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat Islam.

rubrik fiqih buletin asy syifa bulan september


MANDI WAJIB

Apa sajakah yang mengharuskan kita mandi wajib??

Hal-hal yang mewajibkan mandi bagi seorang muslimah:

  • Janabah.
  • Meninggal dunia.
  • Masuk Islam.
  • Terputusnya darah haidh atau nifas

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Qs Al-Baqarah:222).

Adapun tata caranya adalah berdasarkan hadits dari jalan Aisyah ra., ia berkata, “Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari – jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

rubrik info medik buletin asy syifa bulan september


Sehat dengan Secercah Senyuman

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, senyum adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit.

Senyum juga menggambarkan jiwa dan kepribadian seseorang. Tapi senyum juga sering berarti rasa tak senang, dalam hal ini dapat dikatakan senyum itu adalah senyum sinis. Semua orang hanya menyukai senyum yang datang dari rasa kebahagiaan atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia tersenyum.

Senyum dapat memancarkan ikatan kasih sayang sehingga tercipta ta’liful qulb (hubungan hati). Ikatan hati yang bukan sekadar diikat oleh sesuatu yang bersifat materi, tetapi oleh iman dan Islam. Senyuman sebagai bukti Anda menghargai, menyayangi, dan mencintai saudara Anda. Maka tersenyumlah.

Dalam beberapa Hadist pun terdapat pparan terkait fadhillah tersenyum, seperti hadist berikut:

”Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah ibadah.” (HR Imam Trumudzi, Ibn Hibban & Al-Baihaqi).

”Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya.” (HR Ad-Dailamy).


Dibalik Perintah Menjaga Pandangan

(Ghadhlul Bashar)

Pandangan mata adalah anugerah. Betapa tidak, dengannya kita bisa semakin merasakan kebesaran Allah serta keindahan ciptaannya. Melaluinya, kita dapat lebih mengenal diri sendiri, mengamati makhluk lain, hingga mencari inspirasi untuk membuat berbagai inovasi baru untuk masa depan. Subhanallah,, so, sebagai orang yang beriman, tentu kita harus mensyukurinya, menjaga agar nikmat ini tak berubah jadi azab.

Perintah Menjaga Pandangan

Banyak pepatah yang sudah sering kita dengar, “dari mata turun ke hati”, “mata adalah jendela dunia”, “pandangan mata merupakan panah beracun dari syaithan yang mengincar hati”. Semua pepatah tersebut menunjukkan betapa pentingnya pandangan mata itu. Karena itu perlu adanya aturan agar tidak salah menggunakannya sehingga terjerumus ke dalam hal yang di haramkan.

Imam al Ghazali di dalam kitabnya Ihya’ ulumuddin menyebutkan bahwa mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata. Bila mata dibiarkan memandang yang dibenci dan dilarang, maka pemiliknya berada di tepi jurang bahaya. Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh ke dalam jurang.

Karena pandangan memang begitu pentingnya mempengaruhi kehidupan seseorang, maka Islam sebagai agama yang sempurna, punya aturan soal ini. Simak dalam surah An-Nuur ayat 30-31, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat “. Dan pada ayat berikutnya “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya” .


MUTIARA HADIST-

UKHUWAH ISLAMIYAH

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (Hadits Riwayat Muslim)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kaum Muslimin untuk menegakkan persaudaraan. Persaudaraan dalam Islam memperkuat ikatan antara orang-orang muslim dan menjadikan mereka satu bangunan yang kokoh. Apabila ada salah satu saudaranya mendapat musibah, maka saudaranya yang lain ikut merasa sedih. Kekejaman kaum Zionis dalam membantai Rakyat Palestina yang mengakibatkan banyak orang tewas, terluka parah, dan bahkan ada banyak anak kecil yang tak berdosa ikut menjadi korban tentu membuat umat muslim di seluruh pelosok dunia ikut merasa prihatin dan berkeinginan untuk membantu rakyat Palestina yang dirundung malang.

Semangat persaudaraan di antara sesama muslim hendaknya didasari karena Allah semata, karena Ia akan menjadi barometer yang paling baik untuk mengukur baik-buruknya suatu hubungan. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang bersaudara dengan seseorang karena Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya ke suatu derajat di surga yang tidak bias diperolehnya dengan sesuatu dari amalnya.” (Hadits Riwayat Muslim).


PROFIL ON THE STAGE

Sosok yang satu ini pastilah tidak asing bagi rekan-rekan civitas akademika. Namun meski sering mendengar nama beliau, tidak asyik ketika kita tidak mengenalnya lebih dekat. Nah dalam rubrik Profil On The Stage kali ini redaksi menampilkan sosok pembantu dekan III (PD III) yaitu Prof. Dr. dr. Mohammad Fanani, Sp.Kj (K). Beliau akdemisi sekaligus birokrat di fakultas kita tercinta. Tidak hanya ungul di intelektual tetapi segi emosional terkait religiusitas tidak perlu ditanya lagi. Ikhwatifillah selamt menikmati sajian untaian kata yang menguak sosok luar biasa ini dengan seksama..semoga manfaat.

Bisa tolong ceritakan tentang masa kecilnya Prof. ?

  • Proses membentuk kepribadian

Saat SD saya merasa saya kurang berani tampil dan pemalu. Contohnya ketika disuruh Paman untuk tampil di acara di desa, saya tidak mau walaupun sudah dibujuk akan diberi hadiah. Hingga akhirnya saya berfikir kalau begini terus saya akan jadi apa nantinya. Hingga akhirnya saya masuk SMP, dan saya memutuskan untuk berubah. Kemudian saya masuk organisasi PII. Saya bilang pada Ketuanya yang teman saya sendiri , kalau ada kegiatan apapun tolong saya dimasukkan ke dalam kepanitian entah apapun tugasnya. Dan ternyata benar, suatu ketika ada kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj dan ketika itu saya diminta untuk menjadi pengerah masa. Lha saya udah ga bisa ngomong ga punya teman, eh malah disuruh jadi pengarah masa. Akhirnya karena saya sudah berjanji pada ketuanya, saya pun berkata sebisanya yang penting ngomong. Dan lagi suatu ketika ada kegiatan MTQ, tiba-tiba nama saya dipanggil untuk tampil di atas panggung. Whah akhirnya saya memaksakan diri juga untuk melakukannya.

(Kemudian beliau belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut hingga akhirnya dapat berbicara di depan umum dan bahkan dapat mendapatkan pendapatan sendiri dengan hasil yang banyak.-red). Ya begitulah, ternyata saya sadari bahwa sikap pesimistis dan pemalu apabila dapat diatasi hasilnya bisa menjadi luar biasa.

rubrik sirah buletin asy syifa bulan september


Kesetiaan Abu Bakar Ash shidiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq ialah khalifah pertama orang Muslim dari tahun 632-634 M. Beliau pada awalnya digelar Abdul Kaabah (hamba Kaabah) tetapi selepas pengislamannya, beliau menukar namanya kepada Abdullah. Namun beliau selalu digelar Abu Bakar (daripada perkataan Arab: Bakar yang bermaksud unta muda) karena beliau amat gemar membiak unta. Beliau amat terkenal dengan gelaran Ash-Shiddiq (yang membenarkan). Nama sebenarnya beliau ialah Abdullah ibni Abi Qahafah.

Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan sahabat Nabi Muhammad saw yang paling dekat dengan nabi. Semasa Nabi Muhammad saw berhijrah dari Makkah ke Madinah, hanya Abu Bakarlah yang terpilih untuk menemani Rasulullah saw hijrah. Rasulullah saw juga menjadi menantu Abu Bakar karena menikahi Aisyah, putri Abu Bakar.

Abu Bakar terkenal dengan kedermawanannya, termasuk dalam membebaskan budak. Salah satu yang paling terkenal adalah dibebaskannya Bilal bin Rabbah dari pentolan kaum kafir Quraisy, Umayyah bin Khalaf. Abu Bakar juga sahabat yang pertama-tama masuk Islam ketika yang lain menentang. Beliau seorang yang jujur, berbudi pekerti, adil, tegas dan memiliki sifat yang terpuji.