BAHASAN UTAMA Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

Dunia dan Akhirat, Mana yang Lebih Menarik?
Orang bilang hidup di dunia ini ‘mung mampir ngombe’, sekedar mampir untuk minum. Orang lain bilang hidup ini cuma sekali, maka kita gunakan saja untuk bersenang-senang. Wah….wah…terus mana yang benar ya? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak artikel berikut.

Dunia dan akhirat. Dunia, tempat kita berada saat ini, tempat kita berusaha untuk meraih ‘kesuksesan’. Sedangkan akhirat? Bagi orang yang beriman, akhirat adalah masa depan yang pasti datang, dimana disitu terdapat 2 tempat, surga atau neraka. Sudah seharusnya seorang muslim menggunakan kehidupan dunia ini untuk mencari bekal dalam mengarungi kehidupan akhiratnya. Akan tetapi, bagi yang tidak mempercayainya atau meremehkannya, tentu dia akan lebih mengutamakan kesenangan dunia dari pada mempersiapkan bekal untuk akhiratnya.

SIRAH SHAHABAT Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010


Keutamaan para Khulafaur Rasyidin
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu 'anhu (wafat 13 H)
Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu`anhu. Abu Bakar memiliki julukan “ash-Shiddiq” dan “Atiq”. Abu Bakar dijuluki “ash-Shiddiq” karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan.

Diantara hadits yang menjelaskan keutamaan Abu Bakar radhiyallahu’anhu, yaitu:
a. Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil : “Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya “Siapa manusia yang paling engkau cintai?” beliau bersabda :”Aisyah” aku berkata : “kalau dari lelaki?” beliau menjawab : “ayahnya (Abu Bakar)” aku berkata : “lalu siapa?” beliau menjawab: “Umar” lalu menyebutkan beberapa orang lelaki.” (HR.Bukhari dan Muslim)

TIPS Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

AGAR WAKTU TAK SEKEDAR BERLALU
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran.” (Al-‘ashr : 1-3)

Ayat di atas pasti sudah sangat sering kita dengarkan dalam majelis-majelis ‘ilmu, maupun dalam ceramah-ceramah harian. Islam, sebagai agama yang sempurna sangat memperhatikan masalah WAKTU. Sebagai seorang muslim yang baik, kita pasti ingin mengisi setiap detik yang kita miliki untuk hal-hal yang bermanfaat yang bisa berbuah pahala nantinya. Nah, ini ada sedikit tips buat antum wa antunna yang super duper sibuk dengan kegiatan perkuliahan ala kedokteran agar bisa memanajemen waktu dengan baik sehingga tugas pun kelar tepat waktu dan tentu saja nuntut ilmu syar’i tetep jalan…

NISA Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

Saat Muslimah Harus Berkarya
Berbicara mengenai wanita memang suatu hal yang sangat menarik. Ia adalah makhluk yang istimewa. Banyak hal yang dimiliki wanita, tapi tidak akan didapati pada diri laki-laki. Memang begitulah, Allah menciptakan manusia dalam 2 jenis: laki-laki dan perempuan, dengan karakteristik yang berbeda, dengan kekhususan masing-masing. Namun, mereka mempunyai peran yang sama-sama besar untuk membangun sebuah peradaban.

Ketika sekolah atau masih menempuh bangku kuliah, seorang wanita merasa ’baik-baik’ saja, merasa bisa melakukan apa pun dalam berbagai hal. Mereka saling berkompetisi untuk melakukan yang terbaik, hingga banyak penghargaan dianugerahkan kepadanya. Apalagi di zaman modern seperti sekarang ini, di mana wanita dan laki-laki memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang sama besarnya, sehingga dalam bidang-bidang keilmuan itu para wanita telah membuktikan bahwa kemampuan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata.

MUHASABAH Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

Cerminan Prioritas
Ada sebuah jembatan yang sangat besar dan luas. Arsitekturnya megah, dirancang dengan gaya seni yang tinggi, dan kemegahannya semakin memukau karena didukung dengan pemandangan alam disekitarnya yang mempesona. Jembatan ini adalah jalan menuju sebuah negeri yang konon keindahannya tak pernah terbetik dalam hati dan belum pernah terdengar oleh telinga siapapun. Dua orang pengembara bersepakat menyeberanginya. Lamanya perjalanan membuat keduanya kelelahan hingga mereka memutuskan untuk beristirahat. Di tengah jeda waktu menghilangkan kepenatan, pengembara pertama tersihir dengan keindahan jembatan tersebut. Ia memutuskan untuk menghentikan perjalanan dan akan membangun rumah di atas jembatan. Ketika menyampaikan niatnya kepada teman perjalanannya, sontak ia dibentak “Apa kau sudah kehilangan akal? Bagaimana mungkin kau akan membangun rumah disini? Jikapun bisa, tentu rumahmu akan segera roboh karena jembatan ini tidak akan kuat menopangnya!”

KATA MUTIARA Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

1. Ali bin Abu Thalib berkata : “Dunia berjalan meninggalkan (manusia) sedangkan akhirat berjalan menjemput (manusia) dan masing-masingnya punya penggemar, karena itu jadilah kamu penggemar akhirat dan jangan menjadi penggemar dunia. Sesungguhnya masa ini (hidup di dunia) adalah masa beramal bukan masa peradilan, sedangkan besok (hari akhirat) adalah masa peradilan bukan masa beramal”.

2. Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka tenteramlah jiwaku. Aku tahu bahwa amalku tidak akan dilakukan orang lain, maka akupun disibukkannya. Aku tahu bahwa kematian akan datang tiba-tiba, maka segera aku menyiapkannya. Dan aku tahu bahwa diriku tidak akan lepas dari pantauan Allah, maka aku akan merasa malu kepadaNya.

INFOMEDIK Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

Keajaiban Tidur Malam Hari
Tidur yang berkualitas telah dicontohkan sesuai adab yang dilakukan Rasulullah SAW, di antaranya adalah anjuran untuk tidur di awal malam dan bangun di awal sepertiga malam terakhir, seperti diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam hadits shahih, “Bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat.”(Muttafaq ‘alaih). Selain itu, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk mematikan lampu ketika hendak tidur "Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.” (HR. Bukhari 6296 dan Muslim 2012 dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu).

FIKIH Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

Wudhu’
Salah satu cara bersuci yang disyari’atkan oleh Allah adalah berwudhu’. Akan tetapi, sampai saai ini, apakah wudhu kita sudah benar sesuai tatacara Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Wudhu disyariatkan oleh Al-Qur’an dan sunnah. Allah ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka kalian dan tangan kalian sampai dengan siku dan sapulah kepala kalian dan (basuh) kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki.” (Al-Maidah: 6).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat salah seorang dari kalian tidak diterima jika ia berhadast hingga ia berwudhu.” (HR. Al-Bukhari)

AKIDAH Buletin Asy-Syifa edisi Juni 2010

Nikmat Surga dan Siksa Neraka yang Kekal Selamanya

Segala Puji hanya bagi Allah Ta’ala, Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad shollallahu’alaihi wasallam. Amma ba’du: Ketahuilah wahai saudaraku-semoga rahmat Allah Ta’ala senantiasa diberikan kepada kalian-bahwa salah satu hal yang perlu kita yakini dan kita imani adalah adanya Surga dan Neraka serta nikmat yang terdapat di dalam syurga maupun siksa yang terdapat di dalam neraka.

Iman Kepada Hari akhir
Iman kepada hari akhir adalah kepercayaan yang pasti tentang kedatangannya, tidak dapat tidak, serta mengamalkan konsekuensinya berupa beriman dengan tanda-tanda kiamat yang terjadi sebelumya, juga dengan kematian serta apa yang terjadi sesudahnya berupa fitnah kubur, siksa dan kenikmatan yang ada di dalamnya, juga beriman kepada tiupan sangkakala, keluarnya segenap makhluk dari kubur mereka, kengerian dan kedahsyatan hari kiamat, mahsyar dan dibukanya buku catatan amal, mizan (timbangan amal), shirath (titian), haudh (telaga), syafa’at dan lainnya, juga dengan surga dan kenikmatannya dimana kenikmatan yang paling tinggi adalah melihat kepada wajah Allah azza wajalla, demikian pula dengan neraka dan siksanya dimana yang paling pedih adalah dihalanginya mereka dari melihat Tuhan mereka.

SIRAH SAHABAT Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

SHAFIYYAH BINTI HUYAI -radhiallaahu 'anha-
(Cendekiawati Bani Nadhir)

Beliau adalah Shafiyyah binti Huyai binti Akhthan bin Sa'yah cucu dari Al-Lawi bin Nabiyullah Israel bin Ishaq bin Ibrahim a.s, termasuk keturunan Rasulullah Harun ’alaihis salam. Shafiyyah adalah seorang wanita yang cerdas dan memiliki kedudukan yang terpandang, berparas cantik dan bagus diennya. Sebelum masuk Islam, beliau menikah dengan Salam bin Abi Al-Haqiq, kemudian setelah itu dia menikah dengan Kinanah bin Abi Al-Haqiq. Keduanya adalah penyair yahudi. Kinanah terbunuh pada waktu perang Khaibar, maka beliau termasuk wanita yang ditawan bersama wanita-wania lain. Bilal "Muadzin Rasululllah" menggiring Shafiyyah dan putri pamannya. Mereka melewati tanah lapang yang penuh dengan mayat-mayat orang Yahudi. Shafiyyah diam, tenang dan tidak terlihat sedih dan tidak berteriak-teriak sebagaimana sepupunya yang menampar-nampar wajah, menjerit dan menaburkan pasir pada kepalanya sebagai tanda berduka.

IPTEK Buletin Asy Syifa edisi Mei 2010

Ngantuk bukan berarti Malas
Para ilmuwan dari Universitas Utah, Salt Lake City, Amerika Serikat, mengatakan yang menentukan apakah seseorang itu mudah mengantuk atau tidak ditentukan oleh faktor genetika. Tepatnya, oleh sebuah gen khusus bernama H-perz, diduga punya peran penting dalam pengendalian pola tidur.

Kebutuhan tidur setiap orang ditentukan oleh banyak hal, seperti faktor bawaan, banyak tidaknya aktivitas sehari-hari, minat, karakter, dll. Sedangkan penyebab kantuk itu sendiri terdapat dalam sel-sel otak atau neuron yang disebut nukleus preoptik ventrolateral (NPV).

Jadi, pada jam-jam tertentu, ketika jadwal tidur kita tiba, sel penyebab kantuk ini akan bekerja, yaitu dengan menekan efek zat-zat kimia yang bernama noradrenalin, asetilkolin, dan serotonin. Ketiga jenis zat kimia ini berperan agar kita tetap terjaga. Jadi, di saat kita merasa segar dan tidak mengantuk, itu artinya ketiga jenis zat kimia tadi sedang bekerja. Sedangkan sebaiknya, ketika kita ngantuk dan ingin tidur, neuron NPV-lah yang tengah beraksi. Dan ternyata menguap itu menular loh!

NISA Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

BERCANDA TANPA DOSA

Muslimah bercanda? Why not? Bercanda di kalangan muslimah itu hal yang lumrah kok. Bercanda itu.. bisa merilekskan badan dan mengendorkan urat syaraf setelah seharian capek kuliah dan disibukkan dengan berbagai macam praktikum, plus tugas-tugas sebagai mahasiswa kedokteran (hehe, sok banget ya?). Tapi jangan salah ukh, di dalam Islam hal yang dianggap oleh sebagian besar masyarakat kita ‘sepele’ ini, juga ada aturan mainnya... Nah, apa aja to aturan main, atau dalam bahasa kerennya ‘adab’ dalam bercanda itu??? Cekidot…

Jangan Menyinggung Allah, Rasul-Nya, dan Syari’at-Nya
“Awas-awas ada ninja lewat..”, kata fulanah ketika melihat seorang wanita bercadar lewat di depannya. Mungkin sebagian dari kita menganggap candaan si fulanah ini hal yang biasa, tapi di dalam Islam hal ini bisa berakibat pada kekafiran si pengoloknya lho... hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Taubah: 65-66

MUHASABAH Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

Agar Hidup Lebih Mudah

Hidup ini kadang tak selalu sesuai dengan keinginan kita. Masalah, ujian dan cobaan datang silih berganti. Namun, beginilah hidup, seperti berada dalam belantara masalah tanpa usai, suka tidak suka harus dijalani. Kita akan dalam situasi yang membahayakan bila tak mampu menemukan jalan keluar. Bahkan, jika sampai tersesat dan salah jalan, bisa jadi masalahnya justru tambah runyam.

Harus diakui, hidup dengan berjuta-juta masalahnya memang tak mudah dijalani. Tapi, mau bagaimana lagi, kita sudah ‘terlanjur’ hidup. Maka yang akan harusnya dibahas adalah bagaimana membuat hidup menjadi lebih mudah. Toh, terus berkeluh kesah pun juga tak kan menyelesaikan masalah. Tak jarang, dalam menghadapi masalah itulah ‘nilai’ kita sebagai seorang hamba Allah dipertaruhkan.

ISLAM UPDATE Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

Waspadai Pemurtadan

Kristenisasi adalah sebuah proyek besar yang terus dilakukan oleh orang-orang kristen sampai hari kiamat untuk memurtadkan (khususnya) umat Islam dan umat agama lain yang tidak beragama kristen.

Ayat-Ayat Dalam Injil Yang Mendorong Kristenisasi :
1. “Carilah domba-domba tersesat dan kabarkanlah injil ke seluruh dunia.”. Padahal dalam injil terdapat puluhan ayat yang menyatakan bahwa Isa diutus hanya untuk bani Israel saja, bukan untuk semua manusia. Ayat di atas hanya rekayasa belaka yang merupakan kebiasaan para ahli kitab. Ajaran mereka yang terkandung dalam ayat tersebut “barang siapa yang tidak dapat memurtadkan selain orang kristen maka ia berdosa.”

2. “Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang pendusta”. Ayat ini menyatakan (menurut anggapan mereka) bahwa “Berbohong demi menyebarkan agama kristen dibenarkan”, ini adalah ajaran yang tidak bermoral. Pantas saja mereka pernah mengeluarkan banyak berita bohong tentang “Zaenudin MZ masuk kristen”, “Gus Dur dibaptis”, “Berkelit dari tuduhan menjual anak-anak korban tsunami-Aceh untuk dikristenkan”.

INFOMEDIK Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

Puasa Ditinjau dari Aspek Psikoneuroimunologi

Puasa dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Puasa tidak hanya menahan diri dari lapar dan dahaga tetapi juga menjaga anggota badan dari maksiat serta membuat kita berlatih bersabar. Seperti yang disabdakan Rasulullah, “Puasa itu bukanlah sekedar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi sesungguhnya puasa itu ialah mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang kotor dan keji” (HR. Hakim). Oleh karena itu, puasa dapat mengendalikan stres. Perubahan pola makan ketika awal berpuasa juga menyebabkan stres, namun perubahan pola makan ini hanya memberikan nilai stres yang relatif kecil bila dibandingkan dengan nilai stres yang didapat dari pekerjaan atau trauma karena sakit.

MUTIARA HADITS Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

Penjual Minyak Wangi dan Pandai Besi
Allah menciptakan manusia dengan kecenderungan meniru orang lain, dan juga beradaptasi dengan lingkungannya. Jika seseorang ingin diterima di lingkungannya, tentu dia harus bersikap seperti kebanyakan orang yang ada di lingkungan tersebut. Maka sejak jauh hari Rasulullah saw telah berpesan kepada ummatnya agar hati-hati dalam memilih teman. Karena seringnya kita berinteraksi dengan seseorang secara tidak langsung akan membuat kita menyesuaikan diri dengan hal-hal yang disukainya dan terpengaruh dengan kebiasaan-kebiasaannya. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa teman merupakan cermin pribadi seseorang. Dengan kata lain, seseorang tidak akan jauh dari pribadi teman dekatnya.

Permisalan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. (Duduk dengan) penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak wanginya, bisa jadi engkau membeli darinya dan bisa jadi engkau akan dapati darinya aroma yang wangi. Sementara (duduk dengan) pandai besi, bisa jadi ia akan membakar pakaianmu dan bisa jadi engkau dapati darinya bau yang tak sedap.” (HR. Al- Bukhari dan Muslim)

BAHASAN UTAMA Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

Fenomena Lemahnya Iman
A. Definisi Iman
Iman secara bahasa maknanya adalah membenarkan. Sedangkan secara istilah maknanya adalah meyakini dengan hati mengucapkan dengan lisan dan membuktikannya dengan anggota badan. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan sebab kemaksiatan. Dan iman itu memiliki 70 atau enam puluh sekian cabang.

Dalilnya:
1. Hadits Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwasannya Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Iman itu terdiri dari 70 atau enam puluh sekian cabang, yang paling utama adalah ucapan Laa Ilaaha Illallah dan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan gangguan dari jalan dan malu termasuk cabang dari keimanan." (Muttafaqun’alaih)

2. Hadits Jibril tentang rukun Iman

AKIDAH Buletin Asy-Syifa edisi Mei 2010

MACAM-MACAM TAUHID

Tauhid adalah mengesakan Allah Subhanahu wata'ala dengan beribadah kepada-Nya semata. Ibadah merupakan tujuan penciptaan alam semesta ini. Allah Subhanahu wata'ala berfirman, "Dan Aku (Allah) tidah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahKu
." (Adz-Dzaariyaat: 56)

Maksudnya, agar manusia dan jin mengesakan Allah Subhanahu wata'ala dalam beribadah dan mengkhususkan kepadaNya dalam berdo'a.

Tauhid berdasarkan Al-Qur'anul Karim ada tiga macam:

Karakteristik Kesungguhan Tinggi (Himmah 'Aliyah)

1. Orang yang memiliki kesungguhan tinggi itu tidak akan hilang/melemah tekadnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah, ”Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya” (QS Ali Imran: 159)

2. Orang yang memiliki kesungguhan tinggi itu tidak akan rela jika tidak mendapatkan apa yang ditujunya. Maka jika kita berniat untuk mendapatkan ridho Allah dengan dimasukkan ke Jannah-Nya, maka bersungguh-sungguhlah walau bagaimanapun keadaannya.

Tips Menghadapi Stress

Stress adalah bagian dari kehidupan manusia. Benda hidup maupun yang mati dapat menjadi sebuah pemicu stress. Bahkan perasaan negatif yang ditimbulkan sendiri oleh penderita dapat pula menjadi pemicu... So, seenak apapun kehidupan seorang manusia, stress tidak akan pernah terlepas dari diri seorang manusia. Nah, mau tau gimana mengelola stress? Simak beberapa tips berikut ini...

Mengapa engkau perlu menangis, wahai kaum laki-laki? Jika saja engkau mengetahui manfaat menangis dan nilai air mata serta faedah-faedah kesehatannya, maka tentu engkau akan lebih memilih untuk menangis lebih banyak. Alasannya :

1. Menangis akan membersihkan mata dari segala bentuk racun atau debu yang menempel padanya.

2. Dengan menangis, perasaan emosi, rasa sedih, marah, dengki, dan perasaan-perasaan lain yang seringkali menimpa manusia akan lebih terjaga.

Sabar Karena Allah

Kata Ash-Shabr secara bahasa yakni mencegah atau menahan. Secara istilah yaitu menahan jiwa dari kerisauan dan menjaga mulut dari mengadu, serta menjaga anggota tubuh dari perbuatan yang dimurkai Allah. Firman Allah SWT, “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Tuhannya” (Q.S. Al-Kahfi: 28).

Mengenai sabar, Allah menyebutkan dalam enam belas (16) jenis penggunaan, yaitu:

1. Allah memerintahkan kita untuk bersabar.
Al-Baqarah: 153
Al-Baqarah: 45
Ali Imran: 200
An-Nahl: 128

Poloshirt FULDFK Dew IV

Sebagai identitas bagi semua mahasiswa muslim FK se-Jateng-DIY...

Agar saling mengenal...

Untuk ikatan persaudaraan yang kuat...

Berukhuwah Menjawab Tantangan


Nasihat Mempelajari dan Menyampaikan Ilmu

1. Niat ikhlas karena Allah SWT dalam menuntut ilmu.


2. Tabah dan sabar dalam menuntut ilmu, karena orang yang tidak tabah dalam kerendahan atau susah payah belajar yang hanya sesaat, maka ia berada dalam kerendahan kebodohan selama-lamanya. Jika kamu duduk ketika masih kecil, maka kamu melakukannya karena suka. Namun ketika kamu besar, maka kamu akan duduk karena terpaksa.


3. Dikatakan kepada Musa, ”Wahai putra Imran, belajarlah ilmu pengetahuan untuk kamu amalkan dan janganlah kamu mempelajarinya untuk sekedar berbicara, sehingga kamu akan memperoleh kekosongannya sedangkan orang lain akan mendapatkan cahayanya.”


Keutamaan Masjid Al-Aqsa

Bagian dari Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
Kebanyakan dari kita tentunya banyak yang sudah hafal ayat pertama QS Al-Isra’. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Maha suci Dzat yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang Kami berkati sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Subhanallah! Ayat ini benar-benar memberikan gambaran yang jelas mengenai tautan antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa. Diperjalankannya Rasulullah saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa memberikan pesan kepada umatnya bahwa kedua masjid tersebut memiliki tautan yang sedemikian erat. Allah tidak menaikkan Rasulullah ke langit langsung dari Masjidil Haram. Dia memperjalankan beliau terlebih dahulu ke Masjidil Aqsa, baru kemudian menaikkan beliau ke langit. Masjidil Haram adalah titik tolak Isra’, sedangkan Masjidil Aqsa adalah titik tolak Mi’raj. Ini saja sudah memberikan pesan yang amat jelas mengenai keutamaan Masjidil Aqsa. Masjid tersebut, sebagaimana Masjidil Haram, adalah bagian dari Islam dan milik umat Islam.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengajarkan bagaimana hubungan muslim yg satu dengan yang lainnya, sebagaimana hadits - hadits berikut ini:

1. Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Orang muslim adalah saudara bagi saudaranya yang lain, tidak berbuat zalim kepadanya dan tidak menghinakannya. Barang siapa peduli pada kebutuhan saudaranya, maka Alloh akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, maka Alloh akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa menutup aib seorang muslim, maka Alloh akan menutup aibnya pada hari kiamat kelak. ( Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Palestina?

Agresi militer Israel adalah bukti konkret bahwa mereka dan AS merupakan teroris sejati. Merekalah yang paling tidak menghargai HAM dan nyawa manusia. Namun demikian, apa yang bisa kita lakukan untuk Palestina?

Tazkiyyatun Nafs: Qolbun

Hubungan hati dengan organ-organ tubuh lainnya, laksana raja yang bertahta di atas singgasana yang dikelilingi para punggawanya. Seluruh anggota punggawa bergerak atas perintahnya. Dengan kata lain, bahwa hati itu adalah pengendali dan sekaligus sebagai pemberi komando terdepan yang setiap anggota tubuh berada di bawah kekuasaannya. Di hati inilah anggota badan lainnya mengambil keteladanannya, baik dalam ketaatan atau penyimpangan. Organ-organ tubuh lainnya selalu mengikuti dan patuh dalam setiap keputusan.

Nabi saw bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka baiklah tubuh manusia itu, akan tetapi bila daging itu rusak maka rusak pula tubuh manusia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya segumpal daging itu adalah hati.”[HR. Bukhari-Muslim].

Semut Hitam di Atas Batu Hitam

Syirik yang ada di tengah-tengah umat ini lebih tersembunyi dari jalannya semut hitam di atas batu hitam di tengah kegelapan malam” (HR Imam Ahmad, hadits hasan). Kesyirikan merupakan hal yang sungguh amat berat pertanggungjawabannya. Karena syirik berarti bahwa kita telah menyekutukan Allah dengan sesuatu. Dan sungguh Allah tidak butuh sekutu dari siapa pun. “Sungguh Allah tidak membutuhkan sekutu-sekutu yang membantuKu. Maka barangsiapa beramal dengan suatu amalan yang di dalamnya ia menyekutukanKu dengan selainKu, niscaya Aku akan meninggalkan dirinya dan sekutunya” (HR Muslim).

Dan begitu banyak suatu amalan menjadi yang tidak bermakna karena niat dan begitu banyak suatu amalan kecil menjadi besar karena niat. Dalam tausyah kali ini membahas syirik tersembunyi yaitu riya. Suatu penyakit hati yang sulit diobati dan dihindari kecuali oleh orang-orang yang bersunggug-sungguh dalam menjaga hatinya.

Tergoda Pacaran

“Hari ini kita putus!!!” teriak John sambil menutup gagang telepon dengan kesal. Di suatu sudut kamar yang lain terlihat Mona memegang Hp-nya sambil menangis. “Kalo begini aku ingin mati saja…”

Pernahkah Anda mengalami hal diatas? Jika jawaban Anda iya, maka Anda harus berpikir berulang kali untuk mencari pacar baru. Banyak kasus pacaran dikalangan remaja berakhir tragis dengan pembunuhan, penipuan, atau bahkan bunuh diri berjamaah. Janji sehidup semati seakan menjadi tonggak penopang hubungan mereka. Namun, janji tinggallah janji. Tanpa ridho Ilahi, semuannya takkan berarti.

Sebagian remaja lain berpendapat, pacaran merupakan sarana untuk mengenal lebih dalam calon istri/suami yang akan kita nikahi, bagaimana perilakunya, kelebihan dan kekurangannya, bahkan apa saja hal-hal yang disukainya. Itu pendapat mereka. Seakan manis ditelinga. Tapi apakah seefektif itu kenyataannya? Emm.....

Dan Dijadikan Dunia Indah di Mata Kalian

Apakah antum ingin selalu awet muda, sehat, kaya, dan tidak akan mati? Jika antum menginginkan itu, maka bukan di dunia tempatnya tapi di akhirat. Kehidupan dunia ini telah Allah ciptakan untuk sebuah penderitaan dan kefanaan. Allah saja menyebutnya sebagai “main-main”, senda gurau, dan penuh tipu daya.

Pernah ada seorang penyair yang hidup tanpa uang dan tidak punya apa-apa, padahal dia sedang dalam puncak keemasannya. Dia pernah berusaha mencarinya tapi tak mendapatkannya. Pernah mencoba menikahi seorang gadis tapi gagal. Namun setelah usianya sudah lanjut, rambutnya telah beruban, dan tulang-tulangnya telah mulai rapuh, harta yang datang sendiri kepadanya dari mana saja tanpa susah payah mencarinya, istri tak susah didapat juga tempat tinggal. Allah swt berfirman dalam Q.S: Al-Ankabut ayat 46 : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.”

Dakwah ini Bukan Ibarat Lilin

Apakah anda tahu tentang lilin? Ya, pasti anda sudah paham, lilin adalah suatu bahan yang terbakar untuk memberi penerangan di suatu tempat yang gelap. Akan tetapi, coba lihat, bagaimana dengan kondisi dirinya sendiri? Terbakar bukan? Dan akhirnya habis, dan tak mampu memberikan penerangan lagi….

Di sisi lain, ada seseorang yang berdakwah, menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, tetapi dia sendiri mengingkari apa yang dia serukan dengan perbuatannya, dia malah mengerjakan yang mungkar dan tidak melaksanakan yang makruf. Coba bandingkan dengan kondisi lilin diatas, hampir sama bukan? Dia sendiri merugi dengan perbuatannya sendiri…

Coba kita buka Firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 44, “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca alkitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” Qatadah berkata dalam menafsirkan ayat diatas, “Dahulu Bani Israil menyuruh manusia berbuat ketaatan, takwa dan kewajiban, tetapi mereka menyelisihinya. Maka Allah ‘azza wajalla mencela mereka.”