Tafsir QS Al-Mukminun : 1-11

ORANG BERIMAN YANG BERUNTUNG

Tafsir QS. Al Mukminun: 1-11

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1), (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya (2), dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3), dan orang-orang yang menunaikan zakat (4), dan orang-orang yang menjaga kemaluannya (5), kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa (6), Barangsiapa mencari yang di balik itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas (7), dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya (8), dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya (9), mereka Itulah orang-orang yang akan mewarisi (10), (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya (11).

Firman Allah

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman”. Aflaha arti secara bahasa adalah masuk dalam keberuntungan. Maksudnya, mereka telah mendapatkan kemenangan, kebahagiaan, dan memperoleh keberuntungan. Mereka itulah orang-orang mukmin yang mempunyai sifat-sifat berikut:

1. Orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya”

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra : khasyi’un (orang-orang yang khusyuk) yaitu orang-orang yang takut lagi penuh ketenangan. Al Hasan Al Bashri mengungkapkan: kekhusyukan mereka itu berada di dala hati mereka, sehingga karenanya mereka menundukkan pandangan serta merendahkan diri mereka. Khusyuk dalam shalat hanya dapat dilakukan oleh orang yang mengkonsentrasikan hati padanya serta melupakan aktivitas lain selain shalat, serta mengutamakan shalat atas aktivitas yang lain. Pada saat itulah akan terwujud ketenangan dan kebahagiaan baginya.

Khusyuk dalam shalat wajib karena beberapa hal:

a. Untuk dapat menghayati bacaan, sebagaimana firman Allah: Afala yatadabbarunal qurana am ‘ala qulubin aqfaaluhaa “Maka apakah mereka tidak memperhatikan al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad, 47: 24). Sedangkan penghayatan agar mengetahui berbagai rahasianya yang menakjubkan, hukum dan hikmahnya yang indah, tidak akan tercapai tanpa mengetahui makna, Warattilil quraana tartiila “Dan bacalah al quran itu dengan tartil” (QS. Al Muzammil, 73:4)

b. Untuk mengingat Allah dan takut kepada ancaman-Nya, sebagaimana firman-Nya: Aqimish shalata lidzikri “Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku” (QS. Thaha, 20:14)

c. Sesungguhnya orang yang mengerjakan shalat itu sedang bermunajat kepada Rabb nya, sedangkan berbicara dalam keadaan lengah (tidak khusyuk) tidak bisa disebut bermunajat sama sekali. Karena itu dikatakan shalat tanpa kekhusukan bagaikan jasad tanpa ruh. Jumhur ulama mengatakan, khusyuk bukan syarat untuk keluar dari ikatan taklif dan pelaksanaan kewajiban, tetapi syarat untuk tercapainya pahala di sisi Allah dan tercapainya keridhaan-Nya.

Rahasia Kebugaran Rasulullah

Rasululah adalah uswatun hasanah, dengan demikian beliau adalah teladan yang baik. Rasulullah adalah teladan yang secara holistik memang baik, sehingga layak diidolakan oleh umat Islam. Dari aspek kepribadian, kecerdasan, terlindung dari dosa (maksum) hingga secara fisik beliau kuat dan bugar. Tercatat rasulullah hanya pernah sakit sebanyak dua kali yaitu saat terkena sihir dan ketika menjelang beliau wafat.

Berbagai jenis terapi kuratif apalagi yang spesifik terapi kausatif tentu saja belum banyak macamnya dan belum secanggih pengobatan modern masa kini. Kesehatan dan kebugaran yang beliau miliki dikarenakan lifestyle beliau yang memang menyehatkan. Sehingga apa-apa yang telah dilaksanakan oleh Rasulullah dan dengan seizin Alloh telah menjadi terapi preventif yang ampuh dan sesuai fitrah. Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati?

2 komponen baik ruhiyah maupun jasmaniyah yang baik menjadi profil sehat Rasulullah saw. Ruhiyah yang mana akan berimbas dengan kondisi psikis seseorang bisa juga berimbas ke kondisi raga manusia. Begitu juga sebaliknya kondisi jasmani yang baik atau buruk juga dapat mempengaruhi kondisi raga lalu juga psikis manusia. Semua secara holistik dan komprehensif tidak bisa dipisah-pisah. Oleh karena itu sekarang sedang bergaungnya teori psikoneuroimunologi dan psikoneuroendokrinologi yang mana memadukan konsep sehat dan sakit dari 2 komponen tersebut yaitu jasmaniyah dan rohaniyah.

Kolom Nisaa' : adab berpergian Muslimah

ADAB BEPERGIAN BAGI MUSLIMAH

Makin mudahnya sarana dan alat transportasi dewasa ini menjadi alasan bagi banyak wanita bepergian ke luar daerah tanpa didampingi mahram, dengan alasan jarak tempuh yang dekat/lama perjalanan yang singkat. Memang sekarang kita bisa menempuh perjalanan terjauh di muka bumi ini hanya dengan satuan hari atau jam. Namun demikian, seiring dengan kemudahan yang dikaruniakan Allah swt kepada kita, tidaklah lantas membuat kita mengabaikan adab-adab safar (bepergian) yang telah dituntunkan syariat.

Lalu bagaimanakah adab ketika bersafar???

1. Disunnahkan berpamitan lebih dulu bagi orang yang hendak pergi.

Disunnahkan untuk berpamitan kepada keluarga, kerabat dan saudara-saudaranya. Berkata Ibnu Abdil Barr –rahimahullah-: “Jika salah seorang dari kalian keluar bersafar maka hendaklah ia berpamitan kepada saudaranya, karena Allah swt menjadikan pada doa mereka barakah.”

Berkata Asy-Sya`bi –rahimahullah-: “Sunnahnya jika seseorang datang dari safar untuk mengunjungi saudaranya dan menyalaminya, kemudian jika ia hendak bersafar adalah mendatangi mereka dan berpamitan serta mengharapkan doa mereka.”

2. Dibencinya safar sendirian & dilarang bagi wanita safar tanpa ada mahram

Hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash r.a, berkata: Rasulullah saw bersabda:

“Yang bersafar sendirian maka temannya adalah syaithan, dan yang bersafar hanya berdua maka temannya adalah syaithan, dan yang bersafar bertiga maka dia yang dinamakan bersafar.”

Keharusan wanita safar disertai mahram malah dianggap mengekang kebebasan wanita. Padahal jika kita mau menyadari, aturan ini justru hendak menjaga serta melindungi kehormatan wanita. Lebih-lebih di masa sekarang.

عَن أبِي هُرَيرَةَ رَضِي اللهُ عَنهُ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللهُ صَليَّ اللهُ عَلَيهِ وَ سَلَّمَ: لا يَحِلُّ لإمرَأةٍَ تؤمِنُ بِاللهِ وَ اليَومِ الأَخِرِ تُسَافِرُ مَسِيرَةًََ يَومٍ وَ لَيلَةٍ إلأ مَعَ ذِي مَحرَمٍ عَلَيهَا ، مُتَفَقٌ عَلَيهِ


Artinya : Dari Abu Hurairah ra.,ia berkata: Rasululloh SAW.,bersabda: "Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Alloh dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama mahramnya."(mutafaqun'alaih)

Mutiara Hadits : Tidur Islami

Tidur merupakan aktivitas yang bertujuan mengembalikan vitalitas tubuh, mengistirahatkan tubuh, dan memperbaharui sel-sel yang rusak. Inilah salah satu hikmah penciptaan siang dan malam. Allah ciptakan siang bagi manusia untuk bertebaran di muka bumi guna menebar kebaikan, dan Allah ciptakan malam untuk berkontemplasi dan rehat sejenak.

Aktivitas tidur begitu personal, sebab berbeda pada tiap individu. Tidur seseorang dipengaruhi oleh usia, pekerjaan, serta temperamen. Yang cukup mencengangkan adalah fakta bahwa ternyata orang yang beraktivitas dengan otak memerlukan tidur yang lebih banyak dari orang yang beraktivitas dengan fisik.

Tidur mempengaruhi metabolisme tubuh dan merangsang daya asimilasi. Maka tak heran jika para ahli kesehatan mengatakan bahwa tidur terlalu lama tidak sehat. Hal tersebut karena tubuh kita menyerap/mengasimilasi limbah dan udara kotor kembali, sehingga ketika terjaga badan justru lesu. Para ahli menyarankan untuk menata selang-selang (periode) aktivitas dan istirahat dalam durasi yang lebih pendek.

Contoh terbaik dari metode ini ialah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad saw. Rasulullah saw tidur tidak terlalu malam, lalu bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk melakukan shalat tahajud, kemudian esok hari ketika menjelang tengah hari beliau tidur sejenak.

Adab Islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut.

Pertama: Tidurlah dalam keadaan berwudhu.

Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

muhasabah : Bahwa Tak Ada Yang Abadi


Kita tak pernah melihat matahari menguasai sepanjang hari, begitu pula dengan bulan dan bintang. Karena sesungguhnya, tak satupun mereka berhak memiliki hari sepenuhnya. Terkadang, langit cerah menjadi mimpi terindah setiap makhluk di muka bumi. Tapi, tidak akan pernah mentari seterusnya berseri dan langit cerah, karena bukan tidak mungkin atap dunia itu berubah mendung dan menghitam.

Bunga-bunga yang hari ini terlihat indah merekah, satu dua hari kemudian akan layu dan memudar warnanya. Dedaunan akan tetap berwarna hijau bila ia-nya tetap menyatu dengan tangkainya, tatkala ia luruh dan jatuh ke tanah, mengeringlah ia. Embun pagi yang bening di ujung daun, dalam beberapa detik takkan terlihat lagi. Setelah jatuh, habislah ia.

Manusia-manusia aktif yang terkadang tak kenal lelah, terlelap dalam buaian selimut, mimpi, harapan serta do’a. Hingga esok, ada yang terbangun, dan ada yang tetap terlelap, menutup mata untuk selamanya. Tugasnya sebagai manusia telah selesai. Tak ada manusia yang memiliki sepenuhnya hari, tak ada makhluk yang memiliki sepenuhnya kehidupan. Dan tak ada jiwa yang memiliki sepenuhnya apapun yang sesungguhnya bukan berasal darinya. Semua perubahan, kejadian, dan perputaran peran itu meyakinkan kita, bahwa tak ada yang abadi.

Bayi mungil, lucu dan menyenangkan saat lahir, beranjak dewasa, kemudian tua dan akhirnya mati. Kemudian, generasi berikutnya hadir, hingga diakhiri lagi dengan kematian. Itulah hidup. Seperti matahari yang tak pernah selamanya bersinar, seperti daun yang mengering saat tanggal dari tangkainya, seperti embun yang meski sedemikian indah, hanya sekian detik saja umurnya. Seperti hujan yang mungkin setiap hari turun tak pernah berhenti, tak pernah setiap yang diciptakan Allah di alam ini, berkuasa untuk tetap memiliki kejadiannya seutuhnya. Karena mereka hanya makhluk, yang semuanya terus berubah dan berujung pada akhir. Tak seperti Pencipta semua makhluk itu sendiri, karena Ianya tak berawal, maka tak ada akhirnya pada-Nya. Sedangkan kita, atau makhluk lainnya, memiliki awal, dan sudah pasti tertulis sudah akhirnya. Kita hanya tinggal menunggu waktu.

Info Medik : Materi Annulus

INFO MEDIK

ANNULUS’s Report (Sebuah Catatan dari Seminar Kedokteran Islam ANULUS FK UNSOED)

Materi 1 Sesi I

Prof. DR. Amin syukur, M.Ag.

“Zikir Menyembuhkan Kankerku”

Manusia terdiri dari dua unsur, yakni unsur jasmani dan unsur ruhani. Jasmani manusia terdiri dari tanah dan ekstrak tanah, sedangkan ruhaniyah manusia terdiri dari roh, akal, hati, dan nafsu. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang, baik secara psikis maupun fisik.

Kesehatan adalah karunia yang sangat berharga dari Allah kepada manusia. Dengan kesehatan, manusia dapat melakukan aktivitas dan kegiatan-kegiatan dalam kehidupannya sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup. Kesehatan manusia tidak hanya berhubungan dengan keadaan pisik saja, melainkan juga berhubungan dengan keadaan psikis (kejiwaan). Jasmani dan rohani manusia sebagai satu kesatuan membentuk diri manusia seutuhnya, sehingga kondisi yang satu akan mempengaruhi kondisi yang lainnya.

Report Annulus

REPORT ANNULUS

HMMK Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman menyelenggarakan acara Annulus, Pramunas FULDFK Comet, acara tersebut berlangsung pada tanggal 23-25 september 2011 di UNSOED Purwokerto.

Acara tersebut mengundang delegasi dari FULDFK di seluruh Indonesia, guna membahas kinerja mereka yang hampir berakhir masa kepengurusannya. Dan Acara puncaknya pada hari Minggu 25 september 2011 diadakan seminar bertajuk The Power of Brain.

Acara tersebut dihadiri sekitar 300 peserta dari berbagai kalangan, dan dari FK UNS pun ikut berpartisipasi dengan mengirim 8 mahasiswanya untuk ikut dalam acara tersebut.

Memilih Teman Berkepribadian Surgawi

Memilih Teman Berkepribadian Surgawi

Kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Kita berkeluarga dan bermasyarakat, maka dari itu janganlah mengurung diri.

Allah berfirman; “Barang siapa yang suka melakukan silaturrahmi, Allah akan memperbanyak rizkinya.”

Perbanyak teman

Kenali semua orang, hormati orang yang lebih tua, dan sayangi yang lebih muda. Janganlah membuat kelompok dalam berteman, seperti menyatukan persamaan dan meninggalkan perbedaan. Bukankah Allah menciptakan perbedaan diantara kita agar saling kenal? Saat kita melihat orang yang lebih tua, berfikirlah! Mereka lebih banyak melakukan kebaikan dibanding kita. Saat kita melihat yang lebih muda, berfikirlah! Kita mungkin memiliki dosa yang lebih banyak daripada mereka. Dari situlah kita akan menjaga diri agar perbuatan kita mengarah ke jalan yang diridhai Allah.

Indahnya Bulan Muharram

INDAHNYA BULAN MUHARRAM

Sekarang ini kita sudah menginjak bulan Muharram 1433 Hijriah. Dalam Islam, antara bulan satu dan bulan lainnya mempunyai kekhususan tertentu. Apa saja keutamaan bulan Muharram?

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Oleh karena itu salah satu momentum yang sangat penting bagi umat Islam yaitu menjadikan pergantian tahun baru Islam sebagai sarana umat Islam untuk muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan dan rencana ke depan yang lebih baik lagi. Momentum perubahan dan perbaikan menuju kebangkitan Islam sesuai dengan jiwa hijrah Rasulullah saw dan sahabatnya dari Makkah dan Madinah.

Muharram adalah bulan di mana umat Islam mengawali tahun kalender Hijriah berdasarkan peredaran bulan. Muharram menjadi salah satu dari empat bulan suci yang tersebut dalam Al-Quran. "Jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, tersebut dalam Kitab Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi. Di antara kedua belas bulan itu ada empat bulan yang disucikan." Keempat bulan itu adalah Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Semua ahli tafsir Al-Quran sepakat dengan hal ini karena Rasululullah saw dalam kesempatan haji terakhirnya mendeklarasikan, "Satu tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya adalah bulan suci. Tiga di antaranya berurutan yaitu Zulqaidah, Zulhijjah, Muharram dan ke empat adalah bulan Rajab."

bedah buku “Jalan Jihad Sang Dokter” by Medical Emergency Rescue Committee (MER-C)

MER-C Present : Bedah Buku "JALAN JIHAD SANG DOKTER" bersama : dr. Jose Rizal (Ketua Umum MER-C Indonesia) dan dr. Sunardi (Hilal Ahmar) dan Galang Dana untuk Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Palestina @Masjid Agung Surakarta 4 DESEMBER 2011. HTM : GRATIS dan 400 konsumsi bagi yg datang AWAL...Bawa Infaq Terbaik anda untuk Membantu saudara kita di sana...

jawaban pertanyaan-pertanyaan KANSAS (kajian selasa sore) special

bismillahirrahmanirrahim

bagi antum/na yang bertanya pada kajian selasa sore (KANSAS) special kemarin tetapi tidak sempat dijawab oleh ust karena keterbatasan waktu, maka jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut akan kami paparkan disini.

1. Ustadz mau bertanya, Kalau kita merasa teman kita sudah mulai melenceng dari pergaulan yang benar, bagaimana cara kita yang halus untu mengingatkannya? Sementara dia adalah
orang yang faham tentang agama???

Teringat qoidah populer milik Imam Tirmidzi “ Al-Iman yaziid wa yanqus”, iman itu bertambah dan berkurang. Tidak menjamin seorang yang paham tentang agama, imannya selalu bertambah. Alloh juga tidak membebankan syarat pada seorang yang memberi nasehat haruslah lebih paham dari pada yang dinasehati. Tugas kita adalah mengingatkannya. Alloh berfirman:

“ dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” ( Adz-Dzariyat: 55)

Insya Alloh, jika benar teman kita orang yang paham dien, ketika diingatkan akan menerimanya, berbicaralah dengan kata2 yang lembut, sebagaimana Alloh menceritakan kisah Nabi Musa dan Fir’aun:

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat atau takut".(Thaaha:44)

Wallahu ta’ala a’lam

seminar psikologi Islam Al-Qur'an, The Way to Keep Our Heart, manajemen stress dengan terapi Al-Qur'an

KANSAS (Kajian Selasa Sore) SPECIAL !!!

rubrik aqidah buletin asy syifa bulan september


Riya’ : Kerikil di Perjalanan Aqidah

Berikut adalah sebuah fignete orrang yang sia-sia amalnya karena riya’ yang tergambar jelas dalam sebuah hadits. Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : 'Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab : 'Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.' Allah berkata : 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari' (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’”


Kepompong siap jadi kupu kupu

Persahabatan sejati karena aqidah

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki karakter yang berbeda beda, unik, dan hanya ada satu di dunia ini. Dan sebagai makhluk sosial ia membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya.

Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Dan ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.

Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah saw membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera tauhid, dan mengeksiskan umat Islam atas muka dunia kurang dari setengah abad.

Pada abad ke-15 Hijriah ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki pengaruh kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat Islam.

rubrik fiqih buletin asy syifa bulan september


MANDI WAJIB

Apa sajakah yang mengharuskan kita mandi wajib??

Hal-hal yang mewajibkan mandi bagi seorang muslimah:

  • Janabah.
  • Meninggal dunia.
  • Masuk Islam.
  • Terputusnya darah haidh atau nifas

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (Qs Al-Baqarah:222).

Adapun tata caranya adalah berdasarkan hadits dari jalan Aisyah ra., ia berkata, “Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari – jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

rubrik info medik buletin asy syifa bulan september


Sehat dengan Secercah Senyuman

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, senyum adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dan sebagainya dengan mengembangkan bibir sedikit.

Senyum juga menggambarkan jiwa dan kepribadian seseorang. Tapi senyum juga sering berarti rasa tak senang, dalam hal ini dapat dikatakan senyum itu adalah senyum sinis. Semua orang hanya menyukai senyum yang datang dari rasa kebahagiaan atau kesengajaan karena adanya sesuatu yang membuat dia tersenyum.

Senyum dapat memancarkan ikatan kasih sayang sehingga tercipta ta’liful qulb (hubungan hati). Ikatan hati yang bukan sekadar diikat oleh sesuatu yang bersifat materi, tetapi oleh iman dan Islam. Senyuman sebagai bukti Anda menghargai, menyayangi, dan mencintai saudara Anda. Maka tersenyumlah.

Dalam beberapa Hadist pun terdapat pparan terkait fadhillah tersenyum, seperti hadist berikut:

”Tersenyum ketika bertemu saudara kalian adalah ibadah.” (HR Imam Trumudzi, Ibn Hibban & Al-Baihaqi).

”Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang bermuka masam dihadapan saudara-saudaranya.” (HR Ad-Dailamy).


Dibalik Perintah Menjaga Pandangan

(Ghadhlul Bashar)

Pandangan mata adalah anugerah. Betapa tidak, dengannya kita bisa semakin merasakan kebesaran Allah serta keindahan ciptaannya. Melaluinya, kita dapat lebih mengenal diri sendiri, mengamati makhluk lain, hingga mencari inspirasi untuk membuat berbagai inovasi baru untuk masa depan. Subhanallah,, so, sebagai orang yang beriman, tentu kita harus mensyukurinya, menjaga agar nikmat ini tak berubah jadi azab.

Perintah Menjaga Pandangan

Banyak pepatah yang sudah sering kita dengar, “dari mata turun ke hati”, “mata adalah jendela dunia”, “pandangan mata merupakan panah beracun dari syaithan yang mengincar hati”. Semua pepatah tersebut menunjukkan betapa pentingnya pandangan mata itu. Karena itu perlu adanya aturan agar tidak salah menggunakannya sehingga terjerumus ke dalam hal yang di haramkan.

Imam al Ghazali di dalam kitabnya Ihya’ ulumuddin menyebutkan bahwa mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata. Bila mata dibiarkan memandang yang dibenci dan dilarang, maka pemiliknya berada di tepi jurang bahaya. Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh ke dalam jurang.

Karena pandangan memang begitu pentingnya mempengaruhi kehidupan seseorang, maka Islam sebagai agama yang sempurna, punya aturan soal ini. Simak dalam surah An-Nuur ayat 30-31, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat “. Dan pada ayat berikutnya “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya” .


MUTIARA HADIST-

UKHUWAH ISLAMIYAH

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh ikut pula merasakan sakit.” (Hadits Riwayat Muslim)

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kaum Muslimin untuk menegakkan persaudaraan. Persaudaraan dalam Islam memperkuat ikatan antara orang-orang muslim dan menjadikan mereka satu bangunan yang kokoh. Apabila ada salah satu saudaranya mendapat musibah, maka saudaranya yang lain ikut merasa sedih. Kekejaman kaum Zionis dalam membantai Rakyat Palestina yang mengakibatkan banyak orang tewas, terluka parah, dan bahkan ada banyak anak kecil yang tak berdosa ikut menjadi korban tentu membuat umat muslim di seluruh pelosok dunia ikut merasa prihatin dan berkeinginan untuk membantu rakyat Palestina yang dirundung malang.

Semangat persaudaraan di antara sesama muslim hendaknya didasari karena Allah semata, karena Ia akan menjadi barometer yang paling baik untuk mengukur baik-buruknya suatu hubungan. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang bersaudara dengan seseorang karena Allah, niscaya Allah akan mengangkatnya ke suatu derajat di surga yang tidak bias diperolehnya dengan sesuatu dari amalnya.” (Hadits Riwayat Muslim).


PROFIL ON THE STAGE

Sosok yang satu ini pastilah tidak asing bagi rekan-rekan civitas akademika. Namun meski sering mendengar nama beliau, tidak asyik ketika kita tidak mengenalnya lebih dekat. Nah dalam rubrik Profil On The Stage kali ini redaksi menampilkan sosok pembantu dekan III (PD III) yaitu Prof. Dr. dr. Mohammad Fanani, Sp.Kj (K). Beliau akdemisi sekaligus birokrat di fakultas kita tercinta. Tidak hanya ungul di intelektual tetapi segi emosional terkait religiusitas tidak perlu ditanya lagi. Ikhwatifillah selamt menikmati sajian untaian kata yang menguak sosok luar biasa ini dengan seksama..semoga manfaat.

Bisa tolong ceritakan tentang masa kecilnya Prof. ?

  • Proses membentuk kepribadian

Saat SD saya merasa saya kurang berani tampil dan pemalu. Contohnya ketika disuruh Paman untuk tampil di acara di desa, saya tidak mau walaupun sudah dibujuk akan diberi hadiah. Hingga akhirnya saya berfikir kalau begini terus saya akan jadi apa nantinya. Hingga akhirnya saya masuk SMP, dan saya memutuskan untuk berubah. Kemudian saya masuk organisasi PII. Saya bilang pada Ketuanya yang teman saya sendiri , kalau ada kegiatan apapun tolong saya dimasukkan ke dalam kepanitian entah apapun tugasnya. Dan ternyata benar, suatu ketika ada kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj dan ketika itu saya diminta untuk menjadi pengerah masa. Lha saya udah ga bisa ngomong ga punya teman, eh malah disuruh jadi pengarah masa. Akhirnya karena saya sudah berjanji pada ketuanya, saya pun berkata sebisanya yang penting ngomong. Dan lagi suatu ketika ada kegiatan MTQ, tiba-tiba nama saya dipanggil untuk tampil di atas panggung. Whah akhirnya saya memaksakan diri juga untuk melakukannya.

(Kemudian beliau belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut hingga akhirnya dapat berbicara di depan umum dan bahkan dapat mendapatkan pendapatan sendiri dengan hasil yang banyak.-red). Ya begitulah, ternyata saya sadari bahwa sikap pesimistis dan pemalu apabila dapat diatasi hasilnya bisa menjadi luar biasa.

rubrik sirah buletin asy syifa bulan september


Kesetiaan Abu Bakar Ash shidiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq ialah khalifah pertama orang Muslim dari tahun 632-634 M. Beliau pada awalnya digelar Abdul Kaabah (hamba Kaabah) tetapi selepas pengislamannya, beliau menukar namanya kepada Abdullah. Namun beliau selalu digelar Abu Bakar (daripada perkataan Arab: Bakar yang bermaksud unta muda) karena beliau amat gemar membiak unta. Beliau amat terkenal dengan gelaran Ash-Shiddiq (yang membenarkan). Nama sebenarnya beliau ialah Abdullah ibni Abi Qahafah.

Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan sahabat Nabi Muhammad saw yang paling dekat dengan nabi. Semasa Nabi Muhammad saw berhijrah dari Makkah ke Madinah, hanya Abu Bakarlah yang terpilih untuk menemani Rasulullah saw hijrah. Rasulullah saw juga menjadi menantu Abu Bakar karena menikahi Aisyah, putri Abu Bakar.

Abu Bakar terkenal dengan kedermawanannya, termasuk dalam membebaskan budak. Salah satu yang paling terkenal adalah dibebaskannya Bilal bin Rabbah dari pentolan kaum kafir Quraisy, Umayyah bin Khalaf. Abu Bakar juga sahabat yang pertama-tama masuk Islam ketika yang lain menentang. Beliau seorang yang jujur, berbudi pekerti, adil, tegas dan memiliki sifat yang terpuji.

rubrik salam maru buletin asy syifa bulan agustus 2011

Bienvenue, ahlan wa sahlan MARU FK UNS 2011

Assalamu’alaikum Wr. Wb .. Alhamdulillah, senang rasanya bisa menyapa adik-adik mahasiswa baru yang datang di kampus hijau tercinta kita ini. Sebelumnya kakak mau ngucapin selamat dulu yak, akhirnya perjuangan yang selama ini kalian lakukan berakhir ditambatan FK UNS tercinta kita. Oya, adik-adik jangan lupa bersyukur lhoo karena semua yang adik-adik dapatkan sekarang ini datangnya dari Allah SWT dan gampang aja bagi Allah untuk mengambil apa yang telah adik punya dalam sekejap.

Mungkin adik-adik bertanya-tanya siapa sih kami?? Kami adalah kakak-kakak yang ternaung di bawah satu panji perjuangan yaitu SKI FK, when intellectuality meets morality. Lalu apa sih SKI itu?? SKI mempunyai kepanjangan Sentra Kegiatan Islam dengan semboyan AKU BISA!. Kita bersama-sama menjadi mahasiswa yang tidak hanya sibuk akan urusan dunia, tapi juga berbenah menyiapkan kehidupan yang lebih mulia. amiiinn….

SKI FK… AKU BISA !

rubrik profil buletin asy syifa' bulan agustus 2011

PROFIL ON STAGE

Pak Suranto, Satpam Gd. A FK UNS

Alhamdulillah Saya Merasa Dimudahkan

Kali ini Buletin Asy syifa menampilkan sosok yang mungkin kita temui hampir setiap pagi, tapi sering tidak kita perhatikan. Sosok yang hebat yang senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan di seantero FK UNS.

Beliau adalah Bapak Suranto, salah satu satpam yang bertugas di gedung A kampus FK UNS Kentingan. Bapaknya ini sudah jadi satpam sejak tahun 1999 dan menurut pengakuan beliau, Pak Suranto selalu dapat shift pagi, dari jam 7.00-14.00 (jadi kalau mau nyari bapaknya ya kira-kira jam segitulah..). Berikut petikan wawancaranya:

rubrik nisaa' buletin asy syifa' bulan agustus 2011

FIQIH NISAA

Haidh, nifas, dan istihadhah

Darah yang keluar dari kemaluan wanita ada tiga macam. Tiga macam darah tersebut keluar dari satu jalan, namun namanya berbeda, begitu pula hukum-hukumnya, karena perbedaan sebab keluarnya.

1. Darah haidh. Yaitu darah tabiat kaum hawa, keluar pertama kali sebagai tanda balighnya seorang wanita, kemudian rutin datang dalam waktu-waktu tertentu. Dalam ilmu kedokteran biasa disebut menstruasi, yaitu siklus fisiologis pengeluaran darah dan jaringan mukosa dari uterus (rahim) yang tidak hamil melalui vagina (kemaluan).

2. Darah nifas. Yaitu darah yang keluar saat rahim hendak atau telah mengeluarkan janin. (karena melahirkan).

3. Darah istihadhah. Yaitu darah penyakit atau di istilahkan dengan darah “fasad” (Rusak).

LAILATUL QADAR

سَلَّمَ وَ عَلَيْهِ للهُاصَلَّى اللهِ سُولَ رَ أَنَّ عَنْهَا للهُاضِيَ رَ ئِشَةَ عَا عَنْ

خِرِ وَا الأَ الْعَشْرِ مِنَ تْرِ الوِ فِي الْقَدْرِ لَيْلَةَ تَحَرَّوْا قَــــالَ

Dari Aisyah Radiyallahu Anha, bahwa Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : carilah oleh kalian Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam yang terakhir.”(HR Bukhori dan Muslim nomor 201, Kitab puasa)

Kita telah banyak mendengar tentang Lailatul Qadar. Dari hadist yang cukup pendek di atas, dapat kita ambil 2 point yaitu mencari Lailatul Qadar dan malam ganjil dari sepuluh malam terakhir (Ramadan).

Pertama adalah Lailatul Qadar, merupakan malam yang sangat agung, dimana semua kebaikan akan dilipatgandakan dan kesalahan diampuni dan segala urusan ditetapkan.

Kedua, Allah Ta’ala dengan penuh hikmah dan rahmat-Nya merahasiakan malam itu, agar kita semua mencarinya sendiri pada malam - malam itu, sehingga akan memperbanyak ibadah yang tentunya manfaatnya akan kembali pada diri kita masing masing.