siang ini
membaca tulisan seorang kawan
dan aku ingat ibnul jauzy
***
“andai seseorang berma’shiat”, kata beliau
“disebab syahwat
aku masih punya harapan tinggi
bahwa Allah akan mengampuni
tapi dia yang sombong dan keras kepala
berdosa dan merasa diri baik-baik saja
aku takut..”
***
“sebab adam dan hawa
berma’shiat karena syahwatnya
dan Allah mengampuni mereka
sebab iblis berdosa dan durhaka
karena sombongnya
dan ia dilaknat sepanjang masa.”
***
aku lalu menangis..
membaca ayatNya terasa begitu miris
“maukah kukabarkan padamu tentang ia yang paling merugi ‘amalnya?”
andai boleh ya Allah, aku tak ingin tahu
karena aku takut, aku termasuk di situ
tapi Engkau telah berfirman,
“yaitu orang yang telah sesat upayanya dalam kehidupan dunia,
lalu dia menyangka bahwa dia telah berbuat sebaik-baiknya.”
***
semoga tiap langkahku ya Allah
tidak sedang menyuruk ke sana
karena aku tahu
dalam tiap dosaku
tersimpan bahaya
saat aku memakluminya, menganggapnya biasa
***
hukuman terbesar atas ma’shiat adalah kebas hati
perasaan tanpa salah, yang membuat tenang
untuk terus berkubang dalam dosa
maka berbahagialah dia yang masih punya gelisah
atas dosanya
setidaknya masih ada iman di sana, yang sedang terluka
***
-salim a. fillah ;..
download pdf file
Label: renungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Tafadhol antum / antunna mengkomentari posting di atas. Syukron.