USTADZ HAFIDZ
Kisah hikmah ashabul jannah (pemilik pemilik kebun) yang tertera dalam Surat al-Qalam ayat 17-33, yang intinya karena Ashabul jannah itu tidak mau bersedekah kepada fakir miskin, akibatnya Allah Swt. menghancurkan kebun milik mereka tersebut.
“Sesungguhnya Kami telah mencoba mereka (musyrikin Makkah) sebagaimana Kami telah mencoba pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari, dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin), lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. Lalu mereka panggil-memanggil di pagi hari, ‘Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya.’ Maka, pergilah mereka saling berbisik-bisik. ‘Pada hari ini, janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebunmu.’ Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya). Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya). Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka, ‘Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?’ Mereka mengucapkan, ‘Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim.’ Lalu, sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela mencela. Mereka berkata, ‘Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas.’ Mudah-mudahan, Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dan Tuhan kita. Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui.”
QS. al-Qalam (68: 17-33).